ABSTRACT
Basis data merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur
tertentu dan disimpan dengan baik. Untuk mendapatkan informasi yang
berguna dari kumpulan data maka diperlukan suatu perangkat lunak (software)
untuk memanipulasi data sehingga mendapatkan informasi yang berguna. Database
Manajement System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun
sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam
pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan
menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna
sesuai dengan kebutuhan.
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan
basis data. Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa
basis data yang telah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data
biasanya terdiri atas perintah-perintah yang di formulasikan sehingga perintah
tersebut akan diproses olah DBMS.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta,
April 2017
Penyusun
Penyusun
PEMBAHASAN
Pengenalan
Database
I.1 Definisi Database
Istilah database berawal dari ilmu
komputer. Sejalan dengan berkembangnya penggunaan database,
pengertian database diartikan dalam cakupan yang lebih luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika. Catatan
yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri
yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan
dengan bisnis.
Berikut adalah beberapa
definisi database menurut para tokoh, antara lain:
Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis,
tearbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada
organisasi.
Menurut C.J. Date
Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan
dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.
· Data input adalah data yang
masuk dari luar sistem
· Data output adalah data
yang dihasilkan sistem
· Data operasional adalah
data yang tersimpan pada sistem
Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi
yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
Menurut S. Attre :
Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan
mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.
Sedangkan sumber-sumber
lain menjelaskan bahwa:
Database adalah kumpulan
informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga
menggunakan suatu programkomputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut.
Database adalah
representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang
tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Database merupakan
sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu pada
tujuan tertentu pula.
Database adalah
susunan record data operasional lengkap dari
suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan
secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga
mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
I.2. Konsep Dasar DataBase
Konsep dasar database
adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database
memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya:
penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai
database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam
bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi
yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan
antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
I.3.
Komponen-komponen Database
Empat komponen Data
Processing yang menggunakan sistem database :
Perangkat Keras (Hardware) : Penyimpanan Sekunder
Perangkat Lunak (Software) : Program Aplikasi,
DBMS
Data : Database mempunyai sifat internal (integritas dari
file-file yang terlibat) dan terbagi / share
User : User pembuat program aplikasi, End user (user
pemakai data langsung), DBA (Penanggung jawab).
I.4. Perangkat untuk
Membuat Database
Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu
program komputer, yaitu yang biasa kita sebut dengan software(perangkat
lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil
kueri (query) database disebut Database Management System (DBMS)
atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti Sistem
Manajemen Basis Data.
Sedangkan untuk level dari softwarenya
sendiri, terdapat dua level software yang memungkinkan kita
untuk membuat sebuah database antara lain adalah High Level
Software dan Low Level Software. Yang termasuk di
dalam High Level Software, antara lain seperti Microsoft SQL
Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL, PostgreSQL,
Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force,
Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper, FlagShip, Harbour, Visual dBase,
dan Lotus Smart Suite Approach. Sedangkan yang termasuk di dalam Low
Level Software antara lain Btrieve dan Tsunami Record Manager.
I.5. Fungsi Database
Fungsi database adalah
suatu fungsi yang digunakan untuk menghitung, menjumlah atau mencari nilai
tertentu pada suatu database dengan menggunakan syarat-syarat tertentu.
I.6. Manfaat Database
Berikut ini adalah manfaat
database secara umum, yaitu:
- Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi,
karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi. Menentukan
kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga infromasi
yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
- Mengatasi kerangkapan data (redundancy data)
- Menghindari terjadinya inkonsistensi data
- Mengatasi kesulitan dalam mengakses data
- Menyusun format yang standar dari sebuah data.
- Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak
pengguna (multiuser).
- Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap
data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas
dengan memberikan login dan password terhadap
masing-masing data.
- Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view)
abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara
pengguna dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan
yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya.
I. Manfaat Database dalam Bidang Bisnis
II.1 Pemanfaatan Database pada Perusahaan Kecil
Pentingnya pemanfaatan
Database bagi suatu organisasi baik skala besar maupun kecil. Saat ini tiap
organisasi/perusahaan baik itu skala kecil, menengah maupun besar sudah
menggunakan sistem informasi untuk membantu kegiatan operasionalnya. Bagi
perusahaan skala menengah dan besar, mereka biasanya sudah menggunakan aplikasi
berbasis pada database sehingga mempermudah dalam pencarian dan pemanfaatan informasi
yang dipunyai. Dengan dukungan dana dan divisi Teknologi Informasi yang ada,
perusahaan tersebut tidak sulit dalam mengembangkan sistem informasi tersebut.
Sekarang bagaimana dengan perusahaan skala kecil dalam membangun database
seperti itu?
Sebelum kita bahas lebih
dalam, apa sebenarnya definisi dari database itu sendiri? Database adalah
kumpulan informasi yang dapat diatur dan diakses berdasarkan struktur logik
dari informasi tersebut. Dengan kata lain, berbeda dalam pencarian informasi di
atas aplikasi spreadsheet dimana kita harus tahu nama file, nama sheet kemudian
di kolom dan baris keberapa, baru kita bisa temukan informasi tersebut. Dengan
menggunakan DBMS (Database Management System), pencarian informasi akan dapat
dilakukan dengan mudah. Database Management System adalah aplikasi yang
digunakan untuk membuat organisasi logik dari database dan bagaimana cara
mengaksesnya.
Mengapa dibutuhkan
pengelolaan data? Perusahaan harus bisa memantau apa yang terjadi pada kegiatan
operasional sehingga bisa mengambil langkah yang cepat dan tepat jika terjadi
masalah. Misal penjualan yang cepat harus diikuti manajemen inventori yang
cepat pula. Bagian keuangan juga dengan cepat bisa menghitung rugi dan laba
untuk membantu manajemen dalam menentukan apakah perlu menambah produksi,
membeli bahan mentah dan lain sebagainya. Langkah pertama dari perusahaan kecil
dalam membuat database adalah membuat standarisasi pada seluruh data-data yang
ada. Standar tadi meliputi Identifier, Naming, Definition, Integrity Rule, dan
Usage Right. Kemudian menentukan jenis aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk
dipakai dalam membantu penyusunan dan pemanfaatan data-data tersebut.
Aplikasi DBMS populer yang
tersedia antara lain adalah Microsoft Access atau aplikasi kategori Open Source
seperti OpenOffice Base yang bisa secara didapat gratis. Aplikasi-aplikasi
tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam
sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang
cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan
sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai
dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk
mendukung kegiatan operasional. Kegiatan tersebut disebut Online Transaction
Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan info, pemrosesan info,
memperbaharui info. Database yang mendukung OLTP disebut Database Operasional
(Operational Database).
Setelah memanfaatkan
aplikasi DBMS, langkah berikut adalah mengelola informasi. Hal ini bukan suatu
pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan menggunakan,
bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan yang
tepat dan lain-lain. Sebagai penutup, sudah saatnya perusahaan kecil beralih
dalam pengelolaan informasi yang dimiliki dengan menggunakan aplikasi DBMS,
tidak lagi hanya menggunakan Spreadsheet saja. Kemudahan dalam pencarian
informasi akan membantu perusahaan kecil dalam memantau kegiatan operasional
dan mempermudah dalam pengambilan keputusan.
II.2 Database untuk Efisiensi dan Peningkatan Bisnis
Database bagi perusahaan
memiliki peran sangat signifikan, baik itu untuk pengambilan keputusan dengan
bantuan DSS (Decision Support System) yang sudah terbangun, untuk memberikan Value Added bagicustomer dengan
kemampuannya memberikan informasi yang akurat tepat dan uptodate, dan
lain sebagainya.
Dalam hal efisiensi,
perusahaan dapat dengan mudah menggunakan Database untuk mengelola informasi,
menyimpan record transaksi, melacak data customer,
memanipulasi data (input, update, delete),
sehingga bisa menghemat banyak waktu yang berharga yang dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi perusahaan. Bayangkan saja berapa banyak waktu yang
diperlukan jika melakukan itu semua secara manual?
Dengan Database
memungkinkan juga bagi perusahaan untuk menyimpan data customer seperti
nomor telepon, dan alamat email, yang dapat digunakan untuk memasarkan
produk/menawarkan diskon dan penawaran khusus secara langsung. Dapat juga untuk
membantu menjalankan CRM (Customer Relationship
Management), bila perusahaan mengirim
pesan Ulang Tahun kepada customer pasti mereka akan merasa penting dan dihargai. Perusahaan dapat mengetahui informasi tersebut
dengan mencari data customer yang telah tersimpan di dalam Database.
III. DBMS
III.1 Pengertian DBMS
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan
disimpan dengan baik. Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari
kumpulan data maka diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk
memanipulasi data sehingga mendapatkan informasi yang berguna. Database Manajement
System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem
basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan
pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS
tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhan.
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data.
Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis data yang
telah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya terdiri atas
perintah-perintah yang di formulasikan sehingga perintah tersebut akan diproses
olah DBMS. Perintah-perintah biasanya ditentukan oleh user. Ada 2 bahasa basis
data:
- Data
Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara
keseluruhan. DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun
mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.
- Data
Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan
data pada suatu basis data seperti penambahan data baru ke dalam basis data,
menghapus data dari suatu basis data dan pengubahan data di suatu basis data.
Dalam pembuatan DBMS diperlukan beberapa komponen
fungsional penyusunnya sebagai berikut:
1. DML
Precompiler
mengkonversi pernyataan-pernyataan DML
yang dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal
di dalam bahasa induknya. Procompiler harus berinteraksi dengan query processor
untuk membuat kode-kode yang diperlukan.
2. Query Processor
menterjemahkan pernyataan-pernyataan
bahasa query ke dalam instruksi-instruksi low-level yang dimengerti oleh
database manager.
3. DDL
Compiler
mengkonversi pernyataan DDL ke dalam
sekumpulan table yang mengandung metadata atau “data mengenai data”
4. Database
Manager
menyediakan interface antara data
low-level yang disimpan didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan
queries yang dikirimkan ke system.
Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan
kepada pengguna dalam hal menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat
Level Abstraksi Data. Level ini berguna untuk menyembunyikan detail atau
kompleksitasnya basis data seperti bagaimana data disempan dan diolah. Sehingga
pengguna hanya melihat tampilan yag dibutuhkan oleh pengguna.
1. Level
fisik
Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level
ini memperlihatkan bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2. Level Konseptual
Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta
disimpan dan berhubungan dengan data lainnya
3. Level View
Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis
data. Pada umumnya pengguna tidak melibatkan secara langsung sehingga
pengguna hanya melihat data sesuai dengan yang dibutuhkan
II. 2
MACAM-MACAM DBMS (DATABASE MANAGEMENT SYSTEM)
Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering
digunakan dalam aplikasi program antara lain :
1. MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen
basis data SQL (bahasa inggris : data management system) atau DNMS yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi
GNU General Public Licenci (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan
GPL . Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh
komunitas umum, dan cipta untuk code sumber dimiliki oleh penulisnya
masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial
Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode
sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB
adalah : david axmark, allan larsson, dan Michael “monthy widenius.
Kelebihan MySQL antara lain :
1. free (bebas didownload)
2. stabil dan tangguh
3. fleksibel dengan berbagai pemrograman
4. Security yang baik
5. dukungan dari banyak komunitas
6. kemudahan management database
7. mendukung transaksi
8. perkembangan software yang cukup cepat.
2. ORACLE
Sejarah Singkat Oracle
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang
programmer, Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO
(Chief Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini
berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe. Kisah sukses Oracle
Corp terkait dengan sejarah dan teori database relasional. Teori database
relasional diperkenalkan hampir secara simultan oleh Edgar F. Codd (dalam artikelnya
yang terkenal Large shared data banks) dan seorang penemu lain yang kurang
dikenal, pada tahun 1969. IBM adalah perusahaan pertama yang menerapkan model
relasional ini dalam bahasa SQL, dengan produknya DB2. Sayangnya IBM agak ragu
akan keampuhan SQL dan model relasional (nantinya akan berpengaruh pada
ketertinggalan IBM di pasar database-server sistem operasi Unix dan Windows ).
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan
implementasi database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational
adalah “way of the future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model
relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai model
nonrelasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar database server
di mainframe, terutama database bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi
produk Oracle (versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix.
Selanjutnya tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke
sistem operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997).
Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-produk
nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS), development tools
(Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
Pengertian Oracle
Oracle adalah relational database management system (RDBMS)
untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle
Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam
hal sebagai berikut:
Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
- Menangani
manajemen space dan basis data yang besar
- Mendukung
akses data secara simultan
- Performansi
pemrosesan transaksi yang tinggi
- Menjamin
ketersediaan yang terkontrol
- Lingkungan
yang terreplikasi
Database merupakan salah satu komponen dalam teknologi
informasi yang mutlak diperlukan oleh semua organisasi yang ingin mempunyai
suatu sistem informasi yang terpadu untuk menunjang kegiatan organisasi demi
mencapai tujuannya. Karena pentingnya peran database dalam sistem informasi,
tidaklah mengherankan bahwa terdapat banyak pilihan software Database
Management System (DBMS) dari berbagai vendor baik yang gratis maupun yang
komersial. Beberapa contoh DBMS yang populer adalah MySQL, MS SQL Server,
Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL.
Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di
dunia, namun banyak orang memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle.
Keluhan-keluhan yang mereka lontarkan mengenai Oracle antara lain adalah
terlalu sulit untuk digunakan, terlalu lambat, terlalu mahal, dan bahkan Oracle
dijuluki dengan istilah “ora kelar-kelar” yang berarti “tidak selesai-selesai”
dalam bahasa Jawa. Jika dibandingkan dengan MySQL yang bersifat gratis, maka
Oracle lebih terlihat tidak kompetitif karena berjalan lebih lambat daripada
MySQL meskipun harganya sangat mahal.
Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle merupakan DBMS yang dirancang khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan untuk ukuran kecil dan menengah. Kebutuhan organisasi berukuran besar tidaklah sama dengan organisasi yang kecil atau menengah yang tidak akan berkembang menjadi besar. Organisasi yang berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus menerus bertambah besar.
Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle merupakan DBMS yang dirancang khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan untuk ukuran kecil dan menengah. Kebutuhan organisasi berukuran besar tidaklah sama dengan organisasi yang kecil atau menengah yang tidak akan berkembang menjadi besar. Organisasi yang berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus menerus bertambah besar.
Kelebihan Dan Kekurangan Oracle
Fleksibilitas adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai kebutuhan dan kondisi khusus yang dapat berubah-ubah. Sebagai
contoh, organisasi yang besar membutuhkan server yang terdistribusi dan
memiliki redundancy sehingga pelayanan bisa diberikan secara cepat dan tidak
terganggu jika ada server yang mati. Organisasi tersebut juga mempunyai
berbagai macam aplikasi yang dibuat dengan beragam bahasa pemrograman dan
berjalan di berbagai platform yang berbeda. Oracle memiliki banyak sekali fitur
yang dapat memenuhi tuntutan fleksibilitas dari organisasi besar tersebut.
Berbagai fitur tersebut membuat Oracle menjadi DBMS yang rumit dan sulit untuk
dipelajari, namun itu adalah harga yang harus dibayar untuk mendapatkan
fleksibilitas yang dibutuhkan dalam sistem informasi di organisasi yang
berukuran besar.
Skalabilitas mengacu pada kemampuan untuk terus berkembang
dengan penambahan sumber daya. Organisasi yang besar harus mampu melakukan
transaksi data dalam volume yang besar dan akan terus bertambah besar. Jika
dijalankan hanya pada satu server saja, MySQL memang bisa berjalan lebih cepat
daripada Oracle. Namun jika satu server sudah tidak bisa lagi menangani beban
yang terus bertambah besar, kinerja MySQL mengalami stagnasi karena
keterbatasan server tersebut. Namun Oracle mendukung fitur Grid yang dapat
mendayagunakan lebih dari satu server serta data storage dengan mudah dan
transparan. Hanya dengan menambahkan server atau data storage ke dalam Oracle
Grid, maka kinerja dan kapasitas Oracle dapat terus berkembang untuk mengikuti
beban kerja yang terus meningkat.
Demikianlah salah satu (atau dua) keunggulan dari Oracle. Tidaklah mengherankan bahwa meskipun Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia, perusahaan-perusahaan besar memilih Oracle dan tidak menggunakan DBMS seperti MySQL yang gratis karena mereka membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas dalam sistem informasi yang mereka gunakan.
Demikianlah salah satu (atau dua) keunggulan dari Oracle. Tidaklah mengherankan bahwa meskipun Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia, perusahaan-perusahaan besar memilih Oracle dan tidak menggunakan DBMS seperti MySQL yang gratis karena mereka membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas dalam sistem informasi yang mereka gunakan.
3. FIREBIRH
Sejarah Firebird
Firebird adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational
Database Management System) yang bersifat open source. Awalnya adalah
perusahaan Borland yang sekitar tahun 2000 mengeluarkan versi beta dari aplikasi
database-nya InterBase 6.0 dengan sifat open source. Namun entah kenapa
tiba-tiba Borland tidak lagi mengeluarkan versi InterBase secara open source,
justru kembali ke pola komersial software. Tapi pada saat yang bersamaan
programmer-progammer yang tertarik dengan source code InterBase 6.0 tersebut
lalu membuat suatu team untuk mengembangkan source code database ini dan
kemudian akhirnya diberinama Firebird.
Pengembangan codebase Firebird 2 dimulai pada awal
pengembangan Firebird 1, dengan memporting kode Firebird 1 berbasis C ke dalam
bahasa C++ dan merupakan pembersihan kode secara besar-besaran. Firebird 1.5
merupakan rilis pertama dari codebase Firebird 2. Pengembangan ini merupakan
satu kemajuan signifikan bagi para developer dan seluruh tim dalam project
Firebird, namun tentu ini bukan akhir dari tujuan. Dengan dirilisnya Firebird
1.5, pengembangan lebih lanjut difokuskan pada Firebird versi 2.
Pada bulan April 2003, Yayasan Mozilla memutuskan mengganti
nama web browser mereka dari ”Phoenix” menjadi ”Firebird”. Keputusan ini
ditanggapi dengan serius oleh proyek Firebird Database dengan asumsi bahwa hal
tersebut bisa membingungkan user karena dua produk berbeda menggunakan nama
yang identik. Protes atas hal ini berlanjut hingga para pengembang Mozilla
membuat satu pernyataan yang jelas bahwa nama Firebird dalam kenyataannya
adalah ”Mozilla Firebird”. Pernyataan ini juga membuat memperjelas bahwa nama
Mozilla Firebird merupakan sebuah ”codename” atas proyek web browser yang
tengah dikerjakan oleh Mozilla. Pada tanggal 9 Februari 2004, Mozilla akhirnya
mengganti kembali nama browser mereka sebagai Mozilla Firefox, Dengan demikian
hal tersebut secara otomatis menghilangkan kebingungan para pengguna.
Firebird dan Interbase. Firebird (juga disebut FirebirdSQL)
adalah sistem manajemen basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang
terdapat dalam standar ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di
Linux, Windows, maupun pada sejumlah platform Unix. Firebird ini diarahkan dan
di-maintain oleh FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan dari Interbase
versi open source milik Borland. Karena itulah Interbase dan Firebird
sebenarnya mempunyai CORE yang sama karena awalnya sama” dikembangkan oleh
Borland.
Namun dalam perkembangannya, Interbase yang komersial
di-bundle oleh Borland menjadi Phoenix, sedangkan Firebird adalah interbase
yang dikembangkan oleh komunitas Open Source, sehingga menjadikannya sebagai
produk Database Server
yang FREE. Kalau dikaitkan dengan support, tentunya jelas
beda karena produk komersial dan free. Dalam konsep teknik programmingnya, ada
banyak yang sama, namun pengayaan Firebird lebih banyak dan menjadikannya lebih
luwes, terutama dalam koneksi client-server (port) dan integritasnya.
Modul-modul kode baru ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial
Developer’s Public License (IDPL), sementara modul-modul aslinya dirilis oleh
Inprise berlisensi di bawah InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi
tersebut merupakan versi modifikasi dari Mozilla Public License 1.1.
Pengguna Firebird
Open source DBMS ini dimotori oleh para developer Interbase
6.x open-source. Jika pernah menggunakan produk-produk RDBMS, seperti Ms-SQL
Server, Oracle, DB2, Informix, dan lain-lain, kita tidak akan kesulitan dalam
mengenal Firebird. Mengapa Firebird? banyak orang menggunakan produk RDBMS yang
sudah populer, dan harganya pun sangat mahal, sehingga banyak yang ingin
belajar harus mencari versi ‘bajakan’ dari produk tersebut untuk bisa belajar.
Alasannya sederhana, ingin belajar RDBMS berkelas enterprise tetapi tidak usah
membayar.
Kalangan-kalangan seperti inilah yang seringkali
memanfaatkan Firebird. Produk ini gratis dan berkelas enterprise. Selain itu
Firebird juga digunakan para pelaku bisnis, mereka ingin solusi sistem
informasi berskala besar (enterprise), namun mereka juga ingin menghindari
harga yang sangat mahal dan biaya maintenance yang juga sangat mahal. Produk
ini mampu bersaing dengan produk-produk berkelas seperti Ms-SQL Server atau
Oracle sekalipun, dalam segala hal fitur, kecepatan, performa, apapun anda
menamakannya, Firebird benar-benar bisa dibandingkan,dan yang lebih penting
Firebird is totally Free.
Kalau memang Firebird Hebat, berkelas, dan gratis, mengapa
Firebird kurang populer saat ini? jawabannya sederhana, Firebird mempunyai
developer yang tangguh, support yang tangguh, tetapi Firebird tidak mempunyai
marketing yang tangguh.
Kemampuan dan Kelebihan Firebird
Kita bisa melihat berbagai macam aktivitas dan kemampuan
Firebird pada situs officialnya yang beralamat di www.firebirdsql.org. Banyak
sekali fasilitas menarik yang ditawarkan oleh Firebird (ini bisa dibandingkan
dengan fasilitas yang ditawarkan oleh MySQL). Firebird memiliki rata-rata
fasilitas yang dimiliki oleh sebuah komersial database misalnya seperti stored
procedure, trigger, sistem backup, replikasi dan tools sql yang lengkap.
Firebird juga support dengan ANSI SQL yang berarti akan semakin memudahkan Anda
dalam proses migrasi antar database platform.
Beberapa kemampuan dari open source DBMS ini antara lain:
(1) Firebird support dengan transaksi layaknya pada database komersial lainnya.
Sebuah transaksi bisa di-commit atau di-rollback dengan mudah. Bahkan Firebird
support dengan savepoint pada suatu transaksi dan kita bisa melakukan rollback
kembali ke savepoint yang kita tentukan tadi (ini mirip seperti fasilitas pada
Oracle).(2) Firebird menggunakan sintaks standard untuk menciptakan suatu
foreign key.(3) Firebird support row level locks, secara default Firebird
menggunakan apa yang disebut dengan multi-version
concurrency system. Ini artinya bahwa semua session pada
database akan melihat data yang lama sampai data yang baru sudah di-commit ke
dalam database. Sebagai alternative untuk locking juga bisa digunakan perintah
select… for update with lock.(4) Firebird support stored procedure dan triggers
dengan bahasa yang standard sehingga tidak akan membingungkan bagi Anda yang
ingin belajar. Triggers pada Firebird mirip seperti yang dijumpai dalam Oracle
yaitu menggunakan before atau after insert, update atau delete. Ini berbeda
dengan sistem trigger pada Sybase atau MS SQL Server yang menggunakan tabel
virtual inserted dan deleted.(5) Firebird bisa melakukan replikasi, solusi
untuk replikasi kebanyakan dibuat oleh pihak ketiga, tetapi sebenarnya teknik replikasi
ini seperti konsep trigger yang selalu memonitor adanya operasi insert, update
atau delete ke dalam database. (6) Firebird support dengan multiple data file,
ya, Firebird bisa menggunakan lebih dari satu file sebagai single logic
database. Ini sangat berguna bagi para DBA (Database Administrator) untuk
mengadministrasi database. (7) Software untuk mengadministrasi mudah didapat
karena banyak sekali software untuk mengadministrasi database Firebird,
misalnya saja EMS IB Manager, IBConsole, isql, FBManager, Marathon dan banyak
lagi yang lainnya. Aplikasi tersebut ada yang komersial atau bahkan ada yang
open source. (8) Library connection untuk Firebird yang sudah tersedia ada
banyak, ada driver untuk ODBC, JDBC bahkan .NET database provider. Bahkan dari
PHP juga sudah disediakan library untuk koneksi ke database Firebird ini. (9)
Banyaknya fasilitas support dan maintenance karena banyaknya komunitas
Firebird. Di Indonesia sendiri komunitas yang sering menggunakan Firebird
biasanya adalah programmer Delphi. Kalau di luar negeri sudah sangat banyak
sekali komunitasnya, mulai dari komunitas developer, Firebird architect,
Firebird test dan lain sebagainya. Anda bisa mencarinya di Yahoo! Groups
(www.yahoogroups.com) dengan kata kunci Firebird.
4. Microsoft SQL server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational
database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses
manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL
Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server.
Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat
RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.
DBMS merupakan suatu system perangkat lunak untuk
memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan
mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih
mudah mengontrol dan mamanipulasi data yang ada. Sedangkan RDBMS atau
Relationship Database Management System merupakan salah satu jenis DBMS yang
mendukung adanya relationship atau hubungan antar table. RDBMS (Relational
Database Management System) adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengelola
database, sering juga disebut sebagai database engine. Istilah RDBMS, database
server-software, dan database engine mengacu ke hal yang sama; sedangkan RDBMS
bukanlah database. Beberapa contoh dari RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL
Server, MySQL, DB2, Ms Access.
5. Visual Foxpro 6.0
Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk
menyaingi dBase II Ashton-Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat lunak
kecil yang berisi bahasa pemrograman dan mesin pengolah data. FoxPro
memperkenalkan GUI (Graphical Unit Interface) pada tahun 1989. FoxPro
berkembang menjadi Visul FoxPro pada tahun 1995. kemampuan pemrogrman prosural
tetap dipertahankan dan dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual
FoxPro 6.0 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan produk desktop
dan client/server lain dan juga dapat membangun aplikasi yang berbasis Web.
Dengan adanya Visual Studio, FoxPro menjadi anggotanya. Sasaran utama Visual
Studio adalah menyediakan alat bantu pemrogrman dan database untuk mengembangka
perangkat lunak yang memenuhi tuntutan zaman.
Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model
relasional. Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga
mudah di pahami oleh pengguna, serta merupakan paling popular saat ini. Model
ini menggunakan sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi atau
table), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
Relasi dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubajiran data
dan mengunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
6. Database Desktop Paradox
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu
program terpisah yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database
desktop terdapat beberapa DBMS yang terintegrasi di dalamnya antara lain
Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan
interbase. Dari beberapa DBMS tersebut kita akan memilih salah satu yaitu
Paradox yang akan dibahas lebih lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7
ini, pada 1 file database hanya mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain
yang mengizinkan beberapa tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.
Struktur field pada Paradox 7 :
1. Field Name
Field Name merupakan nama pengenal kolom pada suatu tabel.
Terdapat beberapa aturan dalam penulisan field name antara lain :
- Panjang
maksimum 25 karakter
- Tidak
boleh diawai dengan spasi tapi boleh mengandung spasi
- Unik,
artinya tidak ada nama kolom yang sama
- Tidak
boleh menggunakan tanda koma (,), tanda pipe (|), dan tanda seru (!)
Hindari kata-kata yang merupakan perintah SQL
2. Type
2. Type
Digunakan untuk menetukan tipe data yang dapat ditampung
dalam field. Macam-macam tipe data yang sering dipakai dalam Paradox adalah
sebagai berikut :
3. Size
Merupakan ukuran dari panjang data yang diizinkan untuk suatu field.
Merupakan ukuran dari panjang data yang diizinkan untuk suatu field.
4. Key
Dapat berupa primary key sebagai key yang membedakan untuk
setiap baris kolom. Syarat untuk primary key adalah unik, artinya tidaka boleh
ada data yang memiliki primary key yang sama.
III.
Pengertian
Bit, Byte, Field, Record, File and Database
1. bit adalah satuan atau ukuran terkecil
dari sebuah datar pada komputer, biasanya hanyalah merupakan pilihan antara 0
dan 1. Dimana 0 biasanya berarti ‘Off’ dan 1 berarti ‘On’
2. Byte adalah satuan untuk menyatakan
banyaknya data, ukuran besarnya file, kapasitas memory dan media penyimpanan
data. dimana 1 Byte = 8 bit
3. Field / Atribut adalah atribut yang
dimiliki oleh suatu tabel / kumpulan karakter yang membentuk satu arti.
Contoh : NIM, Nama, Alamat, Jabatan, dll.
4. Record / Tuple adalah kumpulan dari
field yang lengkap dan biasanya dihitung dalam satuan baris atau bisa juga
disebut isian data dari suatu tabel.
Contoh : Nama > Abdul, Umur > 18 tahun, Jabatan >
Direktur, dll.
5. File adalah Kumpulan dari record-record
yang sejenis dan berhubungan secara logic.
Contoh : File Gaji karyawan, File Nama Karyawan, File
Absensi, dll.
6. Database adalah
sekumpulan informasi atau data yang disimpan dalam komputer secara sistematis
dan dapat di manipulasi menggunakan perangkat lunak.
Contoh : Database penjualan, database pergudangan, database
gaji karyawan, dll
DAFTAR
PUSTAKA